Senin, 31 Oktober 2011

TANWIN

Tanwin (bahasa Arab: التنوين, "at tanwiin")

   السلام عليكم


Tanwin (bahasa Arab: التنوين, "at tanwiin") adalah tanda baca/diakritik/harakat pada tulisan Arab untuk menyatakan bahwa huruf pada akhir kata tersebut diucapkan layaknya bertemu dengan huruf nun mati. [1]

[sunting] Penulisan

Harakat tanwin ditulis serupa dengan harakat lain, seperti fathah dengan fathatan, kasrah dengan kasratan, dan dammah dengan dammatan.
  • ـَــًـ : fathah dan fathatan;
  • ـُــٌـ : dammah dan dammatan;
  • ـِــٍـ : kasrah dan kasratan;
Semoga ilmu yang saya  berikan bermanfaat bagi para pembaca, dan di amalkannya dalam kehidupan sehari-hari !

"Terimakasih"

TASYDID

Tasydid ( تشديد) atau syaddah ( شدة)



السلام عليكم


Tasydid ( تشديد) atau syaddah ( شدة) adalah harakat yang berbentuk layaknya huruf w atau seperti kepala dari huruf sin (س) yang diletakkan di atas huruf arab (ّ) . Harakat tasydid melambangkan penekanan pada suatu konsonan yang dituliskan dengan symbol konsonan ganda, sebagai contoh pada kata ( شـَـدَّةٌ) yang berbunyi /syaddah/ yang terdiri dari huruf syin yang berharakat fathah ( ش) sehingga menghasilkan bunyi /sya/, diikuti dengan huruf dal yang berharakat tasydid fathah ( دَّ) yang menghasilhan bunyi /dda/, diikuti pula dengan ta marbuta kata ( ةٌ) di akhir kata yang menghasilkan bunyi /h/, sehingga menjadi /syaddah/.


Semoga ilmu yang saya  berikan bermanfaat bagi para pembaca, dan di amalkannya dalam kehidupan sehari-hari !

"Terimakasih"

 

 

SUKUN

Sukun (disambuguasi)

 السلام عليكم

Sukun dapat mengacu kepada beberapa hal berikut:
 
 

Sukun (harakat)


Harakat sukun.
Untuk yang lain, lihat sukun (disambiguasi)
Sukun (سکون) adalah harakat yang berbentuk bulat layaknya huruf ha (ه) yang ditulis di atas suatu huruf Arab. Harakat sukun melambangkan fonem konsonan atau huruf mati dari suatu huruf, misalkan pada kata mad (مـَدْ) yang terdiri dari huruf mim yang berharakat fathah (مَ) sehingga menghasilkan bunyi /ma/, dan diikuti dengan huruf dal yang berharakat sukun (دْ) yang menghasilkan konsonan /d/ sehingga menjadi /mad/.
Harakat sukun juga misa menghasilkan bunyi diftong, seperti /au/ dan /ai/, cotohnya pada kata (نـَوْمُ) yang berbunyi /naum(u)/ yang berarti tidur, dan juga pada kata (لَـيْن) yang berbunyi /lain/ yang berati lain atau berbeda.

Semoga ilmu yang saya  berikan bermanfaat bagi para pembaca, dan di amalkannya dalam kehidupan sehari-hari !
"Terimakasih"

DAMMAH

 Dammah

 السلام عليكم


Dammah

Huruf waw berharakat dammah
Dammah (ضمة) adalah harakat yang berbentuk layaknya huruf waw (و) kecil yang diletakkan di atas suatu huruf arab ( ُ ), harakat dammah melambangkan fonem /u/. Ketika suatu huruf diberi harakat dammah, maka huruf tersebut akan berbunyi /-u/, contonya huruf lam (ل) diberi harakat dammah menjadi /lu/ (لُ).
Sebuah huruf yang berharakat dammah jika bertemu dengan huruf waw (و ) maka akan melambangkan fonem /-u/ yang dibaca panjang. Contohnya pada kata /luu/ (لـُو).

Semoga ilmu yang saya  berikan bermanfaat bagi para pembaca, dan di amalkannya dalam kehidupan sehari-hari !

"Terimakasih"

KASRAH

Kasrah  (كسرة)

 السلام عليكم

Kasrah (Arab: (كسرة) , kasrat) adalah harakat yang berbentuk layaknya garis horizontal kecil ( ِ ) yang diletakkan di bawah suatu huruf arab, harakat kasrah melambangkan fonem /i/. Secara harfiah, kasrah bermakna melanggar. Ketika suatu huruf diberi harakat kasrah, maka huruf tersebut akan berbunyi /-i/, contonya huruf lam (ل) diberi harakat kasrah menjadi /li/ (لِ).
Sebuah huruf yang berharakat kasrah jika bertemu dengan huruf ya (ي ) maka akan melambangkan fonem /-i/ yang dibaca panjang. Contohnya pada kata /lii/ ( لي)

Huruf yang berharakat kasrah


Semoga ilmu yang saya  berikan bermanfaat bagi para pembaca, dan di amalkannya dalam kehidupan sehari-hari !

"Terimakasih"



FATHAH

Fathah ( a )

 السلام عليكم


Fathah (فتحة) adalah harakat yang berbentuk layaknya garis horizontal kecil ( َ ) yang berada di atas suatu huruf Arab yang melambangkan fonem /a/. Secara harfiah, fathah itu sendiri berarti membuka, layaknya membuka mulut saat mengucapkan fonem /a/. Ketika suatu huruf diberi harakat fathah, maka huruf tersebut akan berbunyi /-a/, contonya huruf lam (ل) diberi harakat fathah menjadi /la/ (لَ).


Daftar isi



 
Huruf ya berharakat fathah.

Alif Khanjariah
Fathah juga ditulis layaknya garis vertikal seperti huruf alif kecil ( ٰ ) yang disebut dengan mad fathah atau alif khanjariah yang melambangkan fonem /a/ yang dibaca agak panjang. Sebuah huruf berharakat fathah jika diikuti oleh Alif (ا) juga melambangkan fonem /-a/ yang dibaca panjang. Contohnya pada kata /laa/ (لاَ)

Semoga ilmu yang saya  berikan bermanfaat bagi para pembaca, dan di amalkannya dalam kehidupan sehari-hari !


"Terimakasih"

WASAL

WASAL (MENERUSKAN TANPA MEWAKAFKAN)

 السلام عليكم

Wasal (bahasa Arab: وصلة‎, washlat) adalah tanda baca atau diakritik yang dituliskan pada huruf Arab yang biasa dituliskan di atas huruf alif atau yang disebut juga dengan Alif wasal. Secara ilmu tajwid, wasal bermakna meneruskan tanpa mewaqafkan atau menghentikan bacaan artinya wasal adalah perangkaian dua buah kata yg menghilangkan bunyi huruf alif (yaitu fonem /a/, /i/ atau /u/) dari kata kedua. [1]
Harakat wasal selalu berada di permulaan kata dan tidak dilafazkan manakala berada di tengah-tengah kalimat, namun akan berbunyi layaknya huruf hamzah manakala dibaca di mula kalimat.

Penggunaan alif wasal
Alif wasal tidak dibaca apabila bacaan tersebut dirangkaikan, namun apabila dijumpai pada pangkal kata maka alif wasal lebih sering dibaca sebagai fonem /i/, contoh:
ٱسم
"ism"
ٱبن
"ibn"
ٱجلس
"ijlis"

Namun adapula yang dibaca /u/, contoh:
ٱذكر
"udzkur"

Alif wasal dibaca /a/ jika dijumpai pada alif lam makrifah
Penggunaan alif wasal bisa dilihat dalam contoh berikut:
ٱهدنا ٱلصرط
"ihdinas shiraat"
Bacaan tersebut memiliki dua alif wasal, yang pertama pada lafaz ihdinaa dan as shiraat yang manakala kedua lafaz tersebut diwasalkan atau dirangkaikan dalam pembacaannya maka akan dibaca ihdinas shiraat dengan menghilangkan pembacaan alif wasal pada kata as shiraat.
Lihat pula contoh berikut:
نستعين ٱهدنا ٱلصرط
"nasta'iinuh dinas shiraat"
Bacaan di atas terdiri dari kata nasta'iin, ihdinaa dan as shiraat, dengan mewasalkan lafaz ihdina dengan lafaz sebelumnya, sehingga menghasilkan lafaz nasta'iinuh dinaa, dengan mewasalkan lafaz as shiraat dengan lafaz sebelumnya, maka akan menghasilkan lafaz "nasta'iinuh dinas shiraat".

Alif wasal lebih sering dijumpai bersamaan dengan huruf lam atau yang disebut juga dengan alif lam makrifah pada lafaz dalam bahasa Arab yang mengacu kepada kata yang bersifat isim atau nama.

Alif wasal dalam Alif lam makrifah

Contoh alif wasal dalam alif lam makrifah:
ٱلصرط
"as shiraat"
ٱلبقرة
"al baqarah"
ٱلإنسان
"al insaan"
Semoga ilmu yang saya  berikan bermanfaat bagi para pembaca, dan di amalkannya dalam kehidupan sehari-hari !

"Terimakasih"






WAKAF ( TANDA BERHENTI / MENAHAN )

JENIS & TANDA - TANDA WAKAF (TANDA BERHENTI)

 السلام عليكم


Wakaf dari sudut bahasa ialah berhenti atau menahan, manakala dari sudut istilah tajwid ialah menghentikan bacaan sejenak dengan memutuskan suara di akhir perkataan untuk bernapas dengan niat ingin menyambungkan kembali bacaan.


Contoh waqaf dalam surah Yusuf ayat 1.
Jenis wakaf

Terdapat 4 (empat) jenis waqaf yaitu :
  • ﺗﺂﻡّ (taamm) - waqaf sempurna - yaitu mewaqafkan atau memberhentikan pada suatu bacaan yang dibaca secara sempurna, tidak memutuskan di tengah-tengah ayat atau bacaan, dan tidak memengaruhi arti dan makna dari bacaan karena tidak memiliki kaitan dengan bacaan atau ayat yang sebelumnya maupun yang sesudahnya;
  • ﻛﺎﻒ (kaaf) - waqaf memadai - yaitu mewaqafkan atau memberhentikan pada suatu bacaan secara sempurna, tidak memutuskan di tengah-tengah ayat atau bacaan, namun ayat tersebut masih berkaitan makna dan arti dari ayat sesudahnya;
  • ﺣﺴﻦ (Hasan) - waqaf baik - yaitu mewaqafkan bacaan atau ayat tanpa memengaruhi makna atau arti, namun bacaan tersebut masih berkaitan dengan bacaan sesudahnya;
  • ﻗﺒﻴﺢ (Qabiih) - waqaf buruk - yaitu mewaqafkan atau memberhentikan bacaan secara tidak sempurna atau memberhentikan bacaan di tengah-tengah ayat, wakaf ini harus dihindari karena bacaan yang diwaqafkan masih berkaitan lafaz dan maknanya dengan bacaan yang lain.

Tanda-tanda waqaf
  1. Tanda mim ( مـ ) disebut juga dengan Waqaf Lazim. yaitu berhenti di akhir kalimat sempurna. Wakaf Lazim disebut juga Wakaf Taamm (sempurna) karena wakaf terjadi setelah kalimat sempurna dan tidak ada kaitan lagi dengan kalimat sesudahnya. Tanda mim ( م ), memiliki kemiripan dengan tanda tajwid iqlab, namun sangat jauh berbeda dengan fungsi dan maksudnya;
  2. tanda tho ( ) adalah tanda Waqaf Mutlaq dan haruslah berhenti.
  3. tanda jim ( ) adalah Waqaf Jaiz. Lebih baik berhenti seketika di sini walaupun diperbolehkan juga untuk tidak berhenti.
  4. tanda zha ( ) bermaksud lebih baik tidak berhenti;
  5. tanda sad ( ) disebut juga dengan Waqaf Murakhkhas, menunjukkan bahwa lebih baik untuk tidak berhenti namun diperbolehkan berhenti saat darurat tanpa mengubah makna. Perbedaan antara hukum tanda zha dan sad adalah pada fungsinya, dalam kata lain lebih diperbolehkan berhenti pada waqaf sad;
  6. tanda sad-lam-ya' ( ﺻﻠﮯ ) merupakan singkatan dari "Al-wasl Awlaa" yang bermakna "wasal atau meneruskan bacaan adalah lebih baik", maka dari itu meneruskan bacaan tanpa mewaqafkannya adalah lebih baik;
  7. tanda qaf ( ) merupakan singkatan dari "Qeela alayhil waqf" yang bermakna "telah dinyatakan boleh berhenti pada wakaf sebelumnya", maka dari itu lebih baik meneruskan bacaan walaupun boleh diwaqafkan;
  8. tanda sad-lam ( ﺼﻞ ) merupakan singkatan dari "Qad yoosalu" yang bermakna "kadang kala boleh diwasalkan", maka dari itu lebih baik berhenti walau kadang kala boleh diwasalkan;
  9. tanda Qif ( ﻗﻴﻒ ) bermaksud berhenti! yakni lebih diutamakan untuk berhenti. Tanda tersebut biasanya muncul pada kalimat yang biasanya pembaca akan meneruskannya tanpa berhenti;
  10. tanda sin ( س ) atau tanda Saktah ( ﺳﮑﺘﻪ ) menandakan berhenti seketika tanpa mengambil napas. Dengan kata lain, pembaca haruslah berhenti seketika tanpa mengambil napas baru untuk meneruskan bacaan;
  11. tanda Waqfah ( ﻭﻗﻔﻪ ) bermaksud sama seperti waqaf saktah ( ﺳﮑﺘﻪ ), namun harus berhenti lebih lama tanpa mengambil napas;
  12. tanda Laa ( ) bermaksud "Jangan berhenti!". Tanda ini muncul kadang-kala pada penghujung mahupun pertengahan ayat. Jika ia muncul di pertengahan ayat, maka tidak dibenarkan untuk berhenti dan jika berada di penghujung ayat, pembaca tersebut boleh berhenti atau tidak;
  13. tanda kaf ( ) merupakan singkatan dari "Kathaalik" yang bermakna "serupa". Dengan kata lain, makna dari waqaf ini serupa dengan waqaf yang sebelumnya muncul;
  14. tanda bertitik tiga ( ... ...) yang disebut sebagai Waqaf Muraqabah atau Waqaf Ta'anuq (Terikat). Waqaf ini akan muncul sebanyak dua kali di mana-mana saja dan cara membacanya adalah harus berhenti di salah satu tanda tersebut. Jika sudah berhenti pada tanda pertama, tidak perlu berhenti pada tanda kedua dan sebaliknya.

Semoga ilmu yang saya  berikan bermanfaat bagi para pembaca, dan di amalkannya dalam kehidupan sehari-hari !

"Terimakasih"

CARA MEMBACA HURUF HIJAIYAH

Mengenal Huruf Hijaiyah/Huruf Arab Standar

السلام عليكم


Cara belajar mudah dalam membaca Al-Qur’an adalah dengan cara mempelajari Tajwid, karena huruf dalam Al-Qur’an bentuknya tidak sama dengan huruf abjad lainnya. Mungkin bagi kita masih banyak yang sulit dalam membaca huruf Arab. Untuk itu kita harus tahu terlebih dahulu huruf-huruf dalam Al-Qur’an. ini adalah daftar huruf-huruf yang ada pada Al-Qur’an :
ا  dibaca ALIF
ب dibaca BA’
ت dibaca TA’
ث dibaca TSA’
ج dibaca JIEM
ح dibaca KHA’
خ dibaca KHO’
د dibaca DAL
ذ dibaca DZAL
ر dibaca RO’
ز dibaca ZA’
س dibaca SIN
ش dibaca SYIEN
ص dibaca SHOT
ض dibaca DHOT
ط dibaca THO’
ظ dibaca DHO’
ع dibaca ‘AIN
غ dibaca GHOIN
ف dibaca FA’
ق dibaca QOF
ك dibaca KAF
ل dibaca LAM
م dibaca MIM
ن dibaca NUN
و dibaca WAWU
ه dibaca HA’
ي YA’
Ini adalah huruf-huruf dalam Al-Qur’an, biasa disebut juga dengan HURUF HIJAIYAH.
Sebelum kita membaca tulisan Arab, maka kita harus tau dulu HURUF HIJAIYAH itu.